Mini Album ' Kalah Bertaruh '
source @Michael via Pinterest
Kala Kita Semua Pernah "Kalah Bertaruh": Menyelami Epilog Cinta Masa Lalu dari Nadin Amizah
penyanyi dan penulis lagu berbakat Indonesia, Nadin Amizah, kembali menyentuh hati kita dengan karya terbarunya, sebuah mini album (EP) yang dirilis pada Mei 2021, berjudul "kalah bertaruh".
Jika Selamat Ulang Tahun adalah perayaan diri dan penerimaan tumbuh dewasa, maka "kalah bertaruh" hadir sebagai epilog yang jujur tentang sebuah pertaruhan dalam kisah cinta di masa lalu. Mini album ini berisi lima lagu yang merupakan perpanjangan kisah dari lagu "Taruh" di album sebelumnya, membuktikan konsistensi Nadin dalam merangkai narasi yang saling berkesinambungan.
Lima Babak Kejujuran yang Intim
"kalah bertaruh" terdiri dari lima trek yang mengemas pengalaman personal Nadin tentang cinta yang penuh harap, perjuangan, hingga akhirnya melepaskan.
sebuah tarian yang tak kunjung selesai
→Single utama di mini album ini. Lagu yang terasa seperti pertanyaan getir tentang hubungan yang dipaksa terus berjalan meskipun sudah lama mati. Pilihan kata yang puitis dan sederhana khas Nadin membuat rasa sakitnya terasa begitu nyata.
hormat kepada angin
→Kisah kerinduan yang rumit. Menggambarkan perasaan campur aduk ketika rindu datang, namun realitas bahwa hubungan sudah "berbeda" dan mati, menjadikan rindu itu terasa pedih dan jauh.
seperti takdir kita yang tulis
→Lagu ini berfungsi sebagai jembatan antara album pertama dan mini album ini. Menceritakan momen-momen sulit jelang perpisahan, pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat malam hari, tentang tidur dan bangun yang masih terjerat kenangan.
menangis di jalan pulang
→Klimaks emosional dari mini album ini. Dari judulnya saja sudah terbayang kesedihan mendalam yang disampaikan dengan lirik yang sangat menyentuh. Lagu tentang melepaskan dan mengikhlaskan dengan air mata.
dan, selesai
→Penutup yang merangkum keseluruhan proses. Sebuah penerimaan bahwa semuanya telah berakhir, proses bertahan dan berjuang kini bermuara pada kata "selesai".
Pilihan Kata dan Aransemen yang Khas
Nadin Amizah sekali lagi membuktikan keahliannya sebagai singer-songwriter dengan lirik yang sangat puitis namun tetap mudah dicerna. Dia berani untuk lebih jujur, berbicara sepenuhnya tentang cinta tanpa diputar-putar.
Dalam penggarapan "kalah bertaruh," Nadin bekerja sama dengan musisi seperti Kevin Rinaldi, Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja) dalam penulisan lagu, dan mempercayai Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai produser. Hasilnya adalah komposisi yang syahdu, intim, dan personal. Aransemen musik yang minimalis namun penuh detail, membuat vokal dan kejujuran lirik Nadin dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar.
Visualisasi yang Estetik dan Personal
Tidak hanya dari lagu, keintiman "kalah bertaruh" juga terpancar kuat dari aspek visualnya. Nadin memilih elemen visual yang personal dan intim seperti jalan, kamar, dan mobil sebagai representasi tematik dari karya ini seperti sebuah hubungan yang hanya melibatkan dua orang dalam ruang dan waktu mereka sendiri.
Sebuah Pelukan untuk yang Pernah Terluka
"kalah bertaruh" bukanlah sekadar kumpulan lagu sedih. Ini adalah sebuah perjalanan emosional tentang keberanian untuk mengakui kekalahan dalam sebuah pertaruhan, untuk berproses, dan pada akhirnya, untuk selesai dan mengikhlaskan.
Mini album ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang sedang melalui fase gelisah, jenuh, atau tengah berproses untuk menerima akhir dari sebuah hubungan. Dengan "kalah bertaruh", Nadin Amizah seolah menawarkan sebuah pelukan hangat, menemani kita menyelami dunia lain dari masa lalunya yang terkemas indah dalam nada.
source @Faa via Pinterest
Komentar
Posting Komentar